Covid-19 dan Digitalisasi

Oke teman2, tahun 2020 dan 2021 ini menjadi tahun bersejarah dimana adanya pandemi yang merubah segitu banyaknya tatanan di dunia ini. Pandemi Covid-19 ini tidak hanya memberikan dampak kepada kesehatan, namun juga ekonomi seseorang. Pemerintahan dimanapun banyak yang kebingungan menghadapi ini, karena kesehatan dan ekonomi, itu sama-sama penting.



Disini gue gak mau bahas mengenai konspirasi-konspirasi mengenai covid, terlepas ini merupakan senjata biologis atau alami, covid ini merupakan penyakit yang merengut banyak nyawa manusia dan penularannya sangat amat mudah. Terkait dengan hal ini semua, respon dari berbagai orang dan komunitas berbeda-beda, ada yang memilih untuk menjaga diri di rumah hingga tidak mau keluar kemanapun, ada yang merasa bodo amat mau kena atau engga yg penting bisa mencari duit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ada yang tetap semangat bekerja di kantor namun dengan menggunakan masker dan alat pelindung lainnya, ada yang mencoba untuk membuat obat penangkal dan vaksin untuk covid, ada juga yang melihat peluang bisnis lain. Pokoknya respon berbagai orang terhadap covid ini berbagai macam.

Di sisi bisnis, banyak yang kena dampak, terutama pariwisata dan transportasi, kedua bisnis itu udah bagai seperti jatuh tertimpa tangga pula. Bisnis restoran yang di perkotaan juga mengalami penurunan. Namun banyak juga bisnis yang mengalami peningkatan, banyak yang melihat peluang lain. Pandemi Covid19 ini juga mengarahkan dunia untuk digitalisasi, aplikasi video conference seperti zoom, microsoft teams, google meet, tiba-tiba langsung banyak yang menggunakan. Banyak hal yang disimplifikasi, banyak meeting online, mulai berlakunya sistem work from home, digital signing, dan hal lainnya.

Dengan adanya hal ini membuat banyak orang yang menyadari bahwa selama ini ternyata ada cara yang bisa menghemat biaya-biaya meeting, yaitu dengan cara video conference atau meeting online. Secara biaya akan ada penghematan dalam sisi sewa biaya ruang rapat, konsumsi rapat, transportasi rapat (jika tempat rapatnya di luar kantor). Selain itu dari sisi waktu dan ketersediaan peserta rapat juga akan lebih mudah dan flexible, hanya bermodalkan perangkat komputer / handphone dan kuota internet. Namun hal ini akan berdampak pada bisnis yang penyediaan gedung / ruang kantor, dikarenakan sudah tidak dibutuhkan lagi, atau mungkin masih dibutuhkan namun hanya sekedar tempat administrasi. Kedepannya di era digitalisasi ini, semua akan serba digital dikarenakan lebih hematnya biaya. Dari perusahaan hanya perlu memberikan fasilitas laptop, kuota internet, dan mungkin tunjangan listrik agar seseorang bisa bekerja. Tidak perlu menyewa ruang kantor yang dimana per meternya mahal, tidak perlu membayar listrik kantor, internet kantor, sewa karyawan untuk kebersihan dan keamanan kantor, semua akan lebih simplifikasi.

Dengan adanya simplifikasi tersebut, apakah tenaga kerja semakin tidak dibutuhkan ke depannya ? jawabannya tidak, karena dalam setiap transformasi, pasti terdapat peluang-peluang baru yang dapat dijadikan sebagai lapangan pekerjaan. dikarenakan itulah orang-orang perlu mempelajari keahlian baru untuk menyesuaikan dengan transformasi ini.

Dengan adanya pandemi covid 19, bisnis retail dan hiburan seperti mall dan bioskop akan menurun, namun akan ada peningkatan dalam segi bisnis online, ini akan berdampak peningkatannya terhadap kebutuhan jasa kurir pengiriman barang, jasa logistik, dan memperkuat platform bisnis online, tenaga kerja akan beralih kesini. Selain itu bioskop akan digantikan dengan platform streaming film online yang seperti netflix, disney plus, amazon, dan lainnya. 

Di sisi restoran, mungkin beberapa akan terpukul dan banyak gerai yang sudah tutup, namun makanan tetap menjadi kebutuhan utama manusia. Mungkin restoran banyak yang tutup, hal itu dikarenakan dibataskannya regulasi dine in (makan langsung di tempat). Namun manusia tetap butuh makan, untuk itu bisnis makan murah dan terjangkau dengan pengiriman ojek online akan semakin meningkat.

Perusahaan/pabrik akan dipaksa untuk mengeluarkan biaya lebih apabila dilakukan pekerjaan seperti biasa, mereka akan keluar untuk biaya tes covid agar untuk memastikan karyawannya tidak terjangkit dan sehat. Maka dari itu jika pekerjaan bisa dilakukan dengan metode work from home, itu sangat disarankan.

Dalam sisi pendidikan, sekolah-sekolah akan membatasi pertemuan, hal ini perlu adanya kebijakan dan regulasi baru agar dapat menyesuaikan metode pembelajaran secara online. Perlu juga adanya metode pembelajaran dan ujian menyesuaikan dengan digitalisasi. Digitalisasi dalam pendidikan sebenarnya sudah sangat baik, namun dalam transisi pastinya butuh adaptasi yang cukup sulit.

Pariwisata dan transportasi lah yang paling terkena dampak. Hal ini disebabkan karena bepergian yang harus dipaksakan untuk melakukan tes covid-19 yang dimana biayanya cukup mahal. Maka dari itu bisnis kesehatan lah yang paling berdampak positif, karena untuk membasmi dan mencegah covid19 ini, perusahaan kesehatan akan mengalami kenaikan pesat.

Disini gue gak mau membahas fokus kepada covid19 dan bisnis yang terdampak. tapi pandemi covid19 ini menjadi moment untuk kita bisa bertransformasi menjadi dunia digital. Sebenarnya sebelum 2020 pun kalau dunia ini bisa dijadikan dunia digital sudah bisa, namun manusianya yang sudah terlanjur nyaman  dengan kondisi, sebenarnya meeting online atau video conference sudah bisa dilakukan sejak beberapa tahun lalu, namun orang-orang sudah terlanjur nyaman dengan meeting ketemu langsung hadir fisik di tempat ruang meeting. Pandemi covid ini memaksakan kita untuk bisa beralih ke dunia digital. Kedepan sudah tidak ada lagi surat menyurat secara fisik, semua akan ada secara digital, tanda tangan sudah tidak ada lagi dengan menulis pulpen, namun sudah bisa dilakukan di komputer. Pemerintahan juga mau tidak mau harus menyesuaikan. Semua orang akan diwajibkan untuk memiliki keahlian dasar bidang komputer.

So, tunggu apa lagi, selagi masih sempat, belajar lah yang banyak, terutama bidang IT. Dunia pendidikan harus sudah bisa menyesuaikan, untuk dapat pembelajaran wajib dasar-dasar IT. Seluruh orang wajib bisa menggunakan perangkat komputer.


Comments