Kebiasaan Mencontek di Negeriku

Akhir-akhir ini, saya sering nimbrung dalam berbagai forum dan diskusi, yang tentu salah satunya membahas mengenai bagaimana pendidikan di Indonesia. karena walau bagaimanapun pendidikan di Indonesia ini kalau diperhatikan cukup miris.


Saya mungkin sudah cukup lama lulus SMA dan kuliah. Saya SMA pada tahun 2008-2011 dan kuliah pada tahun 2011-2015. Namun saya sangat miris sekali, miris dicampur dengan kecewa, setelah melihat di twitter ada yang mengucapkan seperti ini



Maaf jikalau saya menulis ini sambil dengan emosi, namun saya mencoba untuk sabar.

sebelumnya, saya ingin menanyakan, apakah mencontek sudah menjadi budaya yang dimaklumi di Indonesia ? Apakah setiap ujian di sekolah harus nyontek ? Apakah kalau tidak mencontek saat ujian itu sesuatu yang buruk ?

Saya menulis ini bukan berarti saya adalah orang yang suci tidak pernah mencontek, karena saya sendiri lupa dulu pernah nyontek atau engga hehe. tapi yang pasti, saya selalu menghargai orang yang tidak memberi contekan, saya tidak ikut dalam pembelian kunci jawaban ujian nasional saat SMA, saya juga pada mayoritas ujian tidak pernah menyontek (walaupun beberapa kali saya pernah memberikan contekan kepada teman).

Buat saya, menyontek itu membuat kita malas, membuat kita terbiasa tidak mandiri, tidak berusaha sendiri, tidak percaya dengan kemampuan sendiri. sewaktu SMA saya tidak peduli nilai saya berapa, saya tidak peduli ranking saya di kelas tidak masuk 10 besar, yang terpenting bagi saya adalah saya bisa naik kelas dan lulus, dan tentunya dengan kekuatan sendiri.

Hal yang memprihatinkan di negeri ini adalah, kenapa mayoritas pelajar membenci orang-orang yang pelit memberi contekan ? padahal mereka sendiri tidak meminta contekan ke yang lain juga kok. Welcome to Indonesia, yang dimana budaya mencontek itu sudah biasa, yang tidak mencontek dibully, ya tidak heran kalau negara ini masih banyak koruptor, karena waktu kecil aja mikir pengennya sesuatu yang jalan pintas, instan, dan tanpa usaha.

Kebiasaan mencontek ini membuat kualitas SDM di Negeri ini lemah, karena dari kecil sudah dibiasakan untuk tidak berusaha, tidak mengandalkan kekuatan sendiri, dan ingin segala sesuatu didapatkan dengan instan. Ujung-ujungnya apa ? ya jadi koruptor!

oke, kembali ke gambar,

adanya tweet seperti itu menunjukan bahwa di Negara ini masih krisis SDM, dan gak nanggung-nanggung yang like dan retweet juga banyak. Soal orang yang pelit contekan udah jadi direktur atau belum, itu bukan urusan kalian. Masing-masing orang memiliki jalan hidupnya masing-masing, jadi direktur atau engga, tidak menggambarkan kesuksesan. Atau saya bertanya balik, Jadi Direktur tapi korupsi gimana ? 

Saya tidak mau melarang kalian untuk menyontek saat ujian, itu urusan kalian sendiri, tapi saran saya, tetaplah hargai orang yang tidak memberikan contekan. Kalian pernah gak sih merasakan belajar dari pagi sampe malem terus pas ujian nilainya sama dengan orang yang santai2 tidak belajar ? ya pasti sakit, tapi realitanya sekarang seperti itu.

Saya berharap di Negeri ini orang mulai sadar, dan Pemerintah agar selalu mendukung pendidikan di Indonesia tidak hanya ilmunya, tetapi juga akhlak nya dikembangkan.

Untuk para yang suka menyontek, ketahuilah bahwa akan terjadi pada kalian suatu hari nanti kalian harus berjuang sendiri dan bahkan bisa jadi teman kalian pun menjadi saingan kalian, ketahuilah bahwa ada saatnya kalian akan berkompetisi, jangan sampai kaget kalau kalian akan menghadapi itu. Mencari pekerjaan nanti, tentunya ada persaingan ketat, tetapi apakah ada yang bersedia memberikan contekan? tentu tidak, jangan salahkan Pemerintah kalau kalian menjadi pengangguran terus ya.

Percayalah kemampuan kalian sendiri, berusahalah semaksimal mungkin, ketika kalian pesimis tidak bisa ya tidak bisa, tetapi apa salahnya kalau mencoba ?

Saya selalu ranking 20an di SMA (dari 40 murid di kelas). tapi saya selalu bangga mendapatkan itu dengan usaha jerih payah sendiri, dan apa yang terjadi? alhamdulillah saya berhasil masuk salah satu dari 3 PTN favorit di Indonesia tentunya jurusan dengan passing grade yang tinggi. Saya selalu mengandalkan kemampuan saya sendiri, dan sekarang sudah bekerja yang menurut saya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.



Comments